“
hftftftf.......... dasar orang tua zaman sekarang, nggak pernah ngerti perasaan
anak muda. Dasar seleranya pada jadul semua, nggak ngertiin keinginan anak
mereka” gerutu vina saat ia di omelin sama sang mama karena ia sering bawa
motor ugal-ugalan. Vina memang di kenal sebagai anak yang tomboy di
lingkungannya, bahkan ia sering berkelahi dengan preman-preman kompleks yang
selalu mengajak ribut dengannya. “ mama ngelakuin ini demi kebaikan kamu juga,
masak anak cewek sukanya balapan, kelahi dengan preman kompleks, n so on yang
biasa dilakuin oleh anak cowok. Sadar vin kamu tu anak cewek, dan anak cewek
itu harus feminin” seru mamanya yang sering menasehatinya agar selalu melakukan
hal yang selayaknya di lakukan oleh anak perempuan. “ but mom.., pliss this is
me and this is my attituade, i can’t cange my attituade” serunya sambil
menjatuhkan dirinya ke kasurnya. Ntah mengapa ia selalu ingin melakukan apa
yang biasa anak cowok lakukan, ia selalu berfikir mungkin ia dulu salah di
lahirkan, orangtuanya dulu menginginkan anak cowok toh malah yang brojol anak
perempuan.
Kan
jauh banget perbedaannya. “tapi mama justru mempunyai kewajiban untuk mengubah
attituadae kamu yang jelek itu. Mama udah cukip merasa malu karena punya anak
jadi bahan pembicaraan orang lain di luar sana, mama hanya ingin kamu itu
berlaku normal selayaknya anak perempuan biasa, nggak lebih dan nggak kurang
vin?”. Seru mamanya sambil menghelus rambut anak semata wayangnya yang selalu
ia sayangi mana ada orang tua apalagi seorang ibu yang tega membenci anaknya,
meskipun anaknya itu selalu melakukan kesalahan yang fatal sekalipun. Seorang
ibu pasti bisa memaafkan anaknya. Kalian masih ingat nggak kata-kata kasih ibu sepanajang jalan sementara kasih
anak sepanjang galahI makannya ibunya vina selalu menghelus kapala anaknya
meskipun sanag anak selalu melanggar perintahanya dan selalu melawan
kata-katanya, bahkan sangking durhakanya vina sering banget kabur dari rumah
dan sampai sang ibu sakit memikirkannyadan sng ayah kelelahan mencarinya. Tapi
emang dasar vina anak yang durhaka and gak pernah mendengar nasihat
orangtuanya. “ mom, aku juga nggak tau kenapa aku bisa ajadi seperti ini, aku
ngak ingin sebenarnya seperti ini, aku juga mempunyai rasa iri pada teman-teman
cewekku yang selalu memakai perhiasan ber make-up setiap saat, sementara
penampilanku biasa saja, dan nggak ada hebatnya dari mereka. Tapi aku senang
itulah aku, itulah hidupku dan itulah diriku mam”. Seru vina mengerang pada
mamanya. “ tidak vina, itu bukan kamu. Dari dlu mama selalu ngajarin kamu
selayaknya seorang anak perempuan, dari dulu mama nggak pernah ngajarin kamu
bagaimana cara balapan, maen layangan, dan kelahi sama preman. Kamu dulu adalah
anak mama yang manja, penakut, kemana mana harus di temanin mama, dikit-dikit
mama. Tapi semenjak kamu bergaul sama adit yang anak berandalan itu hidup kamu
berubah, kamu tidak seperti dulu lagi. Mama taku kalau suatu hari nanati ia
akan memberikan dampak buruk bagi kamu, ia akan menjerumuskan kamu ke
obat-obatan terlarang. Dan besar kemungkinan suatu hari ia akan berusaha untuk
merenggut kehormatan kamu vina?” seru mamanya. “tidak ma... itu tidak mungkin
terjadi sama aku. Aku tau kok adit itu gimana orangnya. Aku tau kok ia tu anak
yang baik dan tak akan m ungkin ia melakukan itu kepada sahabatnya sendiri”kata
vina sambil melepaskan belaian sang mama dari tangannya. “ vina kamu belum
pernah tau gimana sifat seorang cowok itu. Kamu harus berhati-hati kepada
setiap cowok. Tidak semua cowok itu bisa di bilang baik. Terkadang ada masanya
juga ia berlaku jahat, bahkan lebih jahat daripada sang harimau vin...?” seru
mamanya mengingatkan sang anak (bersambung…….) J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar