Minggu, 25 November 2012

Ooohhh.. MaMaaaaa

“ hftftftf.......... dasar orang tua zaman sekarang, nggak pernah ngerti perasaan anak muda. Dasar seleranya pada jadul semua, nggak ngertiin keinginan anak mereka” gerutu vina saat ia di omelin sama sang mama karena ia sering bawa motor ugal-ugalan. Vina memang di kenal sebagai anak yang tomboy di lingkungannya, bahkan ia sering berkelahi dengan preman-preman kompleks yang selalu mengajak ribut dengannya. “ mama ngelakuin ini demi kebaikan kamu juga, masak anak cewek sukanya balapan, kelahi dengan preman kompleks, n so on yang biasa dilakuin oleh anak cowok. Sadar vin kamu tu anak cewek, dan anak cewek itu harus feminin” seru mamanya yang sering menasehatinya agar selalu melakukan hal yang selayaknya di lakukan oleh anak perempuan. “ but mom.., pliss this is me and this is my attituade, i can’t cange my attituade” serunya sambil menjatuhkan dirinya ke kasurnya. Ntah mengapa ia selalu ingin melakukan apa yang biasa anak cowok lakukan, ia selalu berfikir mungkin ia dulu salah di lahirkan, orangtuanya dulu menginginkan anak cowok toh malah yang brojol anak perempuan.
Kan jauh banget perbedaannya. “tapi mama justru mempunyai kewajiban untuk mengubah attituadae kamu yang jelek itu. Mama udah cukip merasa malu karena punya anak jadi bahan pembicaraan orang lain di luar sana, mama hanya ingin kamu itu berlaku normal selayaknya anak perempuan biasa, nggak lebih dan nggak kurang vin?”. Seru mamanya sambil menghelus rambut anak semata wayangnya yang selalu ia sayangi mana ada orang tua apalagi seorang ibu yang tega membenci anaknya, meskipun anaknya itu selalu melakukan kesalahan yang fatal sekalipun. Seorang ibu pasti bisa memaafkan anaknya. Kalian masih ingat nggak kata-kata kasih ibu sepanajang jalan sementara kasih anak sepanjang galahI makannya ibunya vina selalu menghelus kapala anaknya meskipun sanag anak selalu melanggar perintahanya dan selalu melawan kata-katanya, bahkan sangking durhakanya vina sering banget kabur dari rumah dan sampai sang ibu sakit memikirkannyadan sng ayah kelelahan mencarinya. Tapi emang dasar vina anak yang durhaka and gak pernah mendengar nasihat orangtuanya. “ mom, aku juga nggak tau kenapa aku bisa ajadi seperti ini, aku ngak ingin sebenarnya seperti ini, aku juga mempunyai rasa iri pada teman-teman cewekku yang selalu memakai perhiasan ber make-up setiap saat, sementara penampilanku biasa saja, dan nggak ada hebatnya dari mereka. Tapi aku senang itulah aku, itulah hidupku dan itulah diriku mam”. Seru vina mengerang pada mamanya. “ tidak vina, itu bukan kamu. Dari dlu mama selalu ngajarin kamu selayaknya seorang anak perempuan, dari dulu mama nggak pernah ngajarin kamu bagaimana cara balapan, maen layangan, dan kelahi sama preman. Kamu dulu adalah anak mama yang manja, penakut, kemana mana harus di temanin mama, dikit-dikit mama. Tapi semenjak kamu bergaul sama adit yang anak berandalan itu hidup kamu berubah, kamu tidak seperti dulu lagi. Mama taku kalau suatu hari nanati ia akan memberikan dampak buruk bagi kamu, ia akan menjerumuskan kamu ke obat-obatan terlarang. Dan besar kemungkinan suatu hari ia akan berusaha untuk merenggut kehormatan kamu vina?” seru mamanya. “tidak ma... itu tidak mungkin terjadi sama aku. Aku tau kok adit itu gimana orangnya. Aku tau kok ia tu anak yang baik dan tak akan m ungkin ia melakukan itu kepada sahabatnya sendiri”kata vina sambil melepaskan belaian sang mama dari tangannya. “ vina kamu belum pernah tau gimana sifat seorang cowok itu. Kamu harus berhati-hati kepada setiap cowok. Tidak semua cowok itu bisa di bilang baik. Terkadang ada masanya juga ia berlaku jahat, bahkan lebih jahat daripada sang harimau vin...?” seru mamanya mengingatkan sang anak  (bersambung…….) J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar