Sabtu, 03 Maret 2012


CINTAKU BERLABUH DI JALAN_MU
“Sebuah Cahaya dalam Ketakutan”

01 Maret 2012,
 pukul 00.15 am-01.30 am

        Ngik...ngokkk... bunyi kipas angin dikamarku terdengar jelas oleh telingaku. Malam ini sungguh terasa mencengkam otakku yang ku paksakan untuk tidak tidur. Ahhhh... mungkin ini hanya perasaaanku saja...
Entah mengapa, kadang ku merasa kalau hidupku tak pernah bisa terlepas dari masa lalu... Walau sekeras apa pun aku mencoba menepisnya....
Astagfirulloh hal’adzim... kenapa ku berfikir seperti itu????? Ya ampun tuti, kamu HARUS bangkit dan semangat ya... ingat IBU dan BAPAKmu yang bersusah payah membanting tulang demi menguliahkanmu dan mbak mu...
Apaan sih,,, kenapa seperti ini jadinya????
Oke deh langsung aja ceritanya ya... tralalalalalalala.... Selamat menyaksikan ya...


Disini aku sendiri menatap relung-relung hidupku...
Aku merasa hidupku tak seperti yang kuinginkan....
                Arghhhh... ngaco lagi kan ngetiknya...


Di dunia ini, tak ada manusia yang sempurna, sama halnya dengan diriku. Malam  ini, lagi-lagi aku harus duduk dengan manis di depan layar laptop thosibah ku ini. Padahal dalam fikiranku, ingin rasanya di malam kamis ini tidak ada ngurusin tugas lagi. Karena dari hari senin hingga sabtu kemarin ku harus berada dikampus seharian. Lelah rasanya diri ini, mungkin jika tubuh ini bisa berbicara pastilah aku habis dimarahinya dan ia tidak akan mau lagi berfungsi. Tapi itu semua kuasa Ilahi Robbi yang memiliki Kehendak.
Terlintas dalam benakku bagaimana caranya aku bisa menguasai waktu ini, sehingga aku bisa sesuka hati untuk melakukan semua keinginanku,,,,, heeeeh (sambil menghela nafas) itu hal yang mustahil.
Oke deh, langsung aja ya.... Suatu hari (ceile... kayak cerita didongeng-dongeng anak kecil aja lah????? Tapi nggak apa-apa lah, biar agak serius gitu kan..) tepatnya hari apa ty lupa, karena ty lupa catat di buku kecilku. Waktu itu hari pertama ku menginjakkan kaki ku ke kampus UIN SUSKA RIAU, yang bangunannya tinggi-tinggi kayak hotel gita yak....pagi itu, aku pergi ke kampus ini untuk daftar ulang penerimaan mahasiswa baru jalur PBUD. Alhamdulillah ty bisa lulus di kampus ini, setelah beberapa bulan memiikirkan mau masuk kuliah dimana lah aku ini??? waktu itu ty pergi hanya berdua dengan oom ku, namanya Hedi Jandriko, dia waktu itu kalau nggak salah semester 6 jurusan Tekhnik Kimia di UR. Dalam perjalananku ke kampus ini memang harus melewati begitu banyak rintangan. Dari pemilihan jurusan, pemilihan Universitas, sampai pendaftaran ulang itu sendiri.
**Hari pertama di UIN SUSKA RIAU**
Kami (ty n oom) melangkahkan kaki kami menuju kampus ini, waktu itu ty belum punya motor, jadi kami naik oplet untuk kekampus. Waktu itu ty belum tau banget kalau peraturan di sini itu, mahasiswi WAJIB memakai jilbab, baju sopan, rok panjang dan sepatu. Astaga!!!!!! Sesampainya di Rektorat, banyak banget orang-orang pada berserakan dimana-mana.. dan disana ty jadi pusat perhatian orang banyak.. nnggak terbayangkan, waktu itu ty memakai celana jeans abu-abu, baju putih panjang, jilbab putih sarung, sama sepatu yang berukuran besar berwarna putih.. kontras ku jadi malu karena ku membayangkan diriku yang seperti itu pastinya udik banget, kelihatan banget seperti orang pinggir jalan gitu,, tapi bedanya ty berdiri dengan seorang yang dibilang cukup tampan lah, yaitu oomku sendiri. Disitulah oomku baru bilang ke aku, kalau di UIN ini aturannya emang kalau cewek itu harus pakai rok, nggak boleh celana!!!! Tapi ya udah nggak apa-apa. Mudah-mudahan nanti adek nggak dimarah sama petugasnya ya...
“Yook dek, kita kesana kearah orang-orang yang ada di bawah tenda-tenda itu.”
“oke deh om.” Ty pun ikutin kemana aja oomku pergi. Ty berjalan disampingnya, tapi terkadang di belakangnya. Karena merasa malu dengan penampilanku saat itu... tapi alhamdulillah oomku kayaknya nggak malu dengan keadaanku seperti itu.. tapi entahlah kalau didalam hatinya ya...
Setelah kami bergabung dengan orang-orang yang ada di bawah tenda itu, oomku pun berusaha untuk mencari informasi kesana kemari dengan bertanya kepada beberapa orang yang ada di dekat kami.. setelah kami mendapatkan infonya, kamipun segera ke meja pegawai disana. Dan pegawai itu pun langsung memepersilahkan ku duduk untuk mengisi beberapa formulir yang harus aku isi. Setelah selesai, aku diberi map yang berisi tentang identitasku yang lebih detail yang harus ku isi, lansung aja ku ambil dan aku pun bergegas untuk segera mengisinya di luar ruangan itu.,
Setelah semua berkas ku isi dengan benar, kami pun segera menuju ruangan yang lain untuk mengurus tahap pendaftaran berikutnya, alhasil pada tahap ini kami harus membawa uang chase sebesar Rp.1.580.000,00, kontan  saja oomku terkejut, secara kami tidak ada bawak uang sebanyak itu di dompet, sementara hari itu terakhir pembayarannya. Langsung oomku mengajakku untuk pulang ke kost dulu, karena selain tidak ada bawak uang, waktu pun sudah menunjukan jam istirahat para pegawai. Kontras akupun menurut ajakan oomku itu.
Sesampainya di kawasan UR, oom mengajakku untuk langsung ke atm mandiri yang ada di sana untuk mengambil uang yang diminta tadi. Uang itu dikirim bapakku ke atm oom ku untuk pendaftaran ulangku. Tapi alhasil, atm pun offline, agak sedikit kecewa oomku bilang padaku, “dedek, atmnya lagi offline, jadi nggak bisa ngambil uangnya”. Akupun agak sedikit kecewa. Tapi kekecewaanku terobati setelah ba’da zuhur. Alhamdulillah ba’da zuhur atmnya bisa di pakai kembali, dan kami pun langsung menuju ke Rektorat UIN dengan menaiki mobil hijau alias oplet.
Waktupun terus berjalan, seiring dengan kaki kami melangkah, akhirnya sampai juga di kampus ku tercinta ini. kami pun langsung menuju ke bagian Puskom untuk membayar uang registrasi ulang. Setelah itu kami menuju ke dalam ruangan pendaftaran selanjutnya, dimana dalam ruangan itu yang boleh masuk adalah calon mahasiswanya saja, orang lain tidak boleh masuk. Jadi mau tidak mau kuputuskan untuk masuk sendiri. Di dalam ruangan itu awalnya ku merasa asing, secara tidak ada satu orang pun yang aku kenali. Tapi selang beberapa waktu, kuputuskan untuk memberanikan diri berkenalan dengan orang yang ada disampingku. Ternyata usut punya usut, orang yang ada disampingku itu adalah Ermasari, yang mana sekarang ia menjadi sahabat dekatku sampai saat ini.
Setelah semuanya selesai, aku segera keluar ruangan untuk mencari oomku yang lumayan lama kutinggalkan diluar sendirian. Setelah ketemu, oomku pun langsung mengajakku untuk jalan-jalan ke gedung belajarku yakni Psikologi. Sembari kami berjalan, oom pun memperkenalkanku satu demi satu gedung yang ada disana bak seorang guide wisata. Walaupun kami hanya jalan kaki, akupun tidak mengeluh kan hal itu, aku tetep semangat mengikuti oomku kemanapun dia pergi...

01 Maret 2012,
Pukul 20.30-22.52 wib
**Hari kedua di UIN**
Di hari kedua ini, aku masih ditemani oomku untuk mendaftar ulang kembali, kali ini kami tidak menaiki mobil hijau, melainkan naik motor teman oomku. Oom meminjam motor itu dari teman satu kostnya. Dihari kedua ini, aku tidak mau mengenakan celana jeans lagi, kali ini aku mengenakan rok hitam yang kupunya satu-satunya dari masa SMP ku dulu. Dimana hari kedua ini, saat ku menunggu giliran namaku di panggil oleh petugas disana, tidak sadar dari kejauhan sana ada yang memanggilku “adek”. Ku arahkan pandanganku ke arah sumber suara tadi, ternyata disana ku dapati seorang kakak yang jilbabnya lumayan dalam, kakak itu berwajah imut, ada sedikit bintang diwajahnya (jerawat maksudnya,,, hussst jangan bilang-bilang yaaaa). Setelah kakak itu mendekatiku, langsung kakak mengajakku bersalaman dan beliau pun melontarkan pertanyaan, “adek yang dari INHU itu kan? Adek jurusan Psikologi kan?” kontras aja ku terkejut dan sedikit senang, karena baru dua hari ku disana ternyata sudah ada yang kenal denganku. Sambil membalas salamnya, akupun memperkenalkan diriku dengan sedikit malu-malu,
“Tuti kak”.
“Tifah dek”. “Nama lengkap kakak Latifah Wulandari, kakak dari jurusan Psikologi, adek jurusan Psikologi juga kan?”
“ooh,,, eeehhh,,, iya kak, Tuti jurusan Psikologi”.
 “kakak kok tau kalau tuti jurusan Psikologi?”
“iya dek, kakak ada kenalan sama anak INHU. Jadi kakak tau”
“ooh,, hehehe” (sambil cengar-cengir n garuk-garuk kepala yang nggak gatal)


Waktu terus berlanjut, hingga akhirnya ku bisa belajar di fakultas Psikologi ini. Sewaktu ku melihat papan pengumuman yang ada di Psikologi, ku bertemu dengan seorang perempuan, ia memiliki tubuh mungil, kulit sawo matang, agak pendek dari ku, namanya Ani Sutriani, ia pun sekarang menjadi sahabat dekatku juga. Awalnya ku mentertawakan dia, karena ia membaca pengumuman itu menggunakan logat jawa totok. Kontras aja ku terkejut, ternyata ada toh orang yang menggunakan bahasa daerah di Pekanbaru ini?? pikirku hanya diriku saja.. langsung aja dia ku ejek-ejek... “Masa’ di kampus pakai bahasa jawa?” medok lagi (artinya kental banget gitu jawanya)...
Hari berganti hari, akupun merasa senang kuliah disini, banyak kakak-kakak tingkatnya yang ramah-ramah, mereka tidak bosan-bosannya setiap kali bertemu dengan saudarinya untuk saling bersalaman dan cipika-cipiki.. ku kira hal tersebut adanya Cuma diluar negeri saja, ternyata disini ada toh..
Waktu dikampus Piskologi ini, orang yang teringat jelas dalam ingatanku yang selalu menegurku, bersalaman dengan ku, dan cipika sana cipika sini itu adalah kak Wulan, lengkapnya kak Septi Wulandari. Kakak itupun juga menggunakan mukenah kemana-mana (jilbab panjang maksudnya loh. Dulu kan ty ndeso banget dengan hal yang seperti itu). Rasanya ngeliat kakak Wulan itu kok ya adem gimana gitu, bawakannya sejuuuuuuk gitu kalau berada di dekatnya. Suatu kebanggaan tersendiri jika orang baru sudah diajak ngobrol seperti adiknya sendiri, seperti udah kenal lamaaaaaa banget gitu.. ternyata selidik punya selidik, kak Wulan itu dulunya pernah bersekolah satu alumni dengan ty, yaitu SMP N I LIRIK. Tapi dulu ty belum sempat bertemu dengan kak Wulan, karena beliau pindah, ty baru masuk SMP kalau nggak salah, berarti bener kan?? Hehehe..
Semakin kesini, ku semakin nyaman aja di sini, selain kakak-kakanya ramah-ramah, baik, terus dosennya pun juga seru-seru n asyik banget yang ngajar. Sampai pada suatu hari, tepatnya hari jum’at, waktu itu sekitar pukul 11.00 lewat lah, begitu ty keluar dari kelas, ty disambut hangat oleh kakak-kakak yang ada di dekat tangga turun. Kakak-kakak itu langsung mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku dan dengan teman-temanku yang lainnya. Waktu itu, kak Wulan dan kak Loly mengajak kami untuk mengikuti suatu kajian apa gitu.. dulu kan masih belum mudeng dengan acara kemuslimahan itu. Waktu itu kakak mengajak kami masuk, dan beberapa temanku juga ikut masuk untuk mengikuti acara kakak itu. Ternyata di acara itu, sudah ada beberapa teman-teman perempuanku yang lain disana. Begitu memasuki ruangan mushollah itu, kami disambut dengan senyuman manis yang kuterima. Wah,,, langsung saja diriku merasa berada disebuah dunia apa gitu,,, seneng, adem, nyaman, haru, pokoknya semua rasa ada disitu deh.. maklum sebelumnya ty belum pernah mengikuti acara seperti itu.
Bulan berganti bulan... akupun telah mendapatkan banyak teman, ya walaupun masih bisa dihitung jari.. tapi jadi lah, daripada tidak sama sekali. Banyak acara yang ku ikuti di kampus ini. walaupun hanya sekedar ikut-ikutan aja, tapi alhamdulillah setiap kali mengikuti acara yang diadakan oleh orang-orang kampus, ty selalu mendapatkan hal yang baru.

***
Di kampus ini ku wajib mengikuti praktikum yang diberikan oleh pihak Fakultas. Awalnya ku harus mengikuti yang namanya mentoring, padahal aku awalnya agak terpaksa gitu ngikutinya, karena ternyata selain dihadapkan dengan tugas kuliah yang menumpuk, ku harus mengikuti yang namanya mentoring. Yang selanjutnya nama mentoring itu diberi nama dengan KOGNISI (Kajian dan Obrolan Generasi Psikologi Islam). Waaaahhh.... pasti isinya ngaji terus ni,,,, itu lah yang ada dibenakku saat itu. Tapi setelah kupaksakan untuk mengikutinya, ternyata isinya bukan hanya ngaji melulu, ternyata ada sharingnya juga, makan-makan (ini ne yang buat ku semangat.. hahaha).. terus ku ikuti kajian itu. Kakaknya pun kocak abis. Nama kakak itu adalah kak Rahma Rinawati. sampai tiba pada waktunya untuk penutupan KOGNISI semester satu itu. Disana kami semua yang semester satu dikumpulkan di sebuah ruangan yang gueeeedek banget, yaitu PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Disana ada semacam seminar gitu kalau nggak salah, nah pas acara itu kan ada seorang dosen yang mengajukan sebuah pertanyaan, terus dengan hati yang panas n semangat gitu, ku beranikan untuk menjawab pertanyaan itu, karena beberapa temanku mencoba menjawabnya, tapi salah terus jawabbannya. Jadi ku jawab pertanyaan itu dengan nada yang sedikit gemetar, karena ku harus berdiri di hadapan orang banyak.. waktu itu jawaban yang ku lontarkan yaitu “ Seorang mahasiswa harus bisa memanajeman waktunya untuk bisa menjadi orang yang sukses”. Seperti mimpi apa gitu semalam, langsung ibu itu menjawab “Iya benar jawabbannya”.. waaaahhhh,,, seneng banget,,, soalnya dikasih hadiah. Selain itu di waktu yang sama, namaku dipanggil sebagai binaan terbaik yang tidak pernah alpha sekalipun dari KOGNISI tersebut... Aduuuhhh,, mimpi apa ya ku tadi malem, kok bisa dapat dua kali hadiahnya. Hadiah pertama ku dapat buku berwarna pink dengan judul “Engkau Sungguh Indah Saudariku”.. dengernya aja udah gimana gitu. Terus hadiah keduanya ku dapat “Almatsurat dan bross jilbab”.. wah.... lengkap sudah kebahagiaanku.. dengan langkah semangat dan seneng, selesai acara ku lansgung menuju oplet untuk membawaku pulang ke kost ku. Diperjalanan pulang ku senyum-senyum sendiri, sangking bahagianya. Sesampainya ku di kost, langsung aja dari luar kamar ku berteriak,, “Mbak,,, dedek dapat hadiah dua dari acara tadi”. Langsung mbak ku membukakan pintu dan tersenyum bangga denganku.. langsung aja ku minjam hp mbak ku untuk menghubungi orang tua ku di kampung. Di kejauhan sana, orang tuaku juga terdengar nada bahagia mendengar ku mendapatkan hadiah itu. Ibuku pun tidak lupa memberi ku sedikit pesan kepadaku, “Alhamdulillah ya dek, jangan lupa belajar yang rajin, dapat nilai bagus, bapak sama ibu nggak minta balasan apa-apa dari dedek sama mbak, kami Cuma ingin ngeliat kalian bahagia, Cuma itu yang kami harapkan dari kalian, karna banyakkan teman-temanmu yang ingin kuliah, tapi orang tuanya pada nggak sanggup untuk nguliahkan anaknya. Ya kamu harus bersyukur bisa sekolah tinggi, jangan sombong jadi orang, jangan cari masalah disana, disini bapak sama ibu Cuma bisa berdo’a untuk mbak sama dedek, pegang uang hati-hati, jangan boros-boros ya nak???”.
” iya bu jawabku dari hp”
Setelah mendengar pesan ibuku itu, tak terasa air mataku keluar tak henti-hentinya.. (ini pun sambil ngetik keluar air matanya juga ne.. aduh, jadi menangis bombay ne.... sruuuuuupppp,,, ku sedot ingusku yang mau keluar)))


****

Langsung kesemester IV aja ya..
Waktu itu ada penerimaan anggota baru untuk mading deplat’s stamppots, waktu itu ku diajak oleh salah satu sahabatku untuk coba ikut organisasi itu. Dengan hati sedikit takut, ku coba untuk mengikuti pertemuan awal dengan pengurus-pengurus didalamnya. Disana sedikit banyak kutemui beberapa ketidakcocokan hatiku dengan jiwa mereka (cei ile...). jadi ku hanya datang pada pertemuan pertama, dan kuputuskan untuk tidak masuk kedalamnya. Waktu itu aku dan beberapa sahabatku merasakan kebingungan mau memilih organisasi mana lah ya yang cocok dengan hati, awalnya setelah mau masuk mading g jadi. Kami ingin masuk jadi anak mapala, tapi itu gagal juga karena harus mau pakai celana, sementara aku sudah memutuskan untuk tetap memakai rok jika mau kemana-mana. Akhirnya gagal. Terus kami sempat juga mau ikut Taekwondo yang ada dikampus, udah sempat masuk ke markas mereka juga, udah ngisi data juga. Setelah ditanya-tanya dengan kakak-kakak akhwat, katanya nggak bagus untuk anak perempuan, dengan alasan bla bla bla. Oke deh, kami pun tidak jadi masuk juga. Aku pun hampir putus asa untuk tidak mau ikut organisasi, aku sempat takut dan bingung, masa iya udah semester IV ku juga belum pernah merasakan bagaiman ikut dalam sebuah Organisasi itu, apa yang bakalan ku dapatkan selain ilmu di kelas??? Apakah aku emang harus seperti ini terus???? Ahhhh.... TIDAK... ku nggak boleh putus asa, seiring berjalannya waktu dan alhamdulillah ada seorang kakak akhwat, maaf ty nggak bisa menyebutnya karena lain dan satu hal. Beliau memberiku pemahaman tentang berbagai organisasi dan konsekuensinya jika kita memilih salah satunya.. setelah ku pikirkan matang-matang dan dengan mengucapkan “Bismillahhirrohmannirrohim” akupun menetapkan hatiku hanya untuk mengikuti organisasi yang berhubungan dengan agama yaitu “Dakwah”.
Nah, entah ini sebuah jawaban dari Allah dari pencarianku selama ini, pada semester IV lalu aku diamanahkan di PDC_I ini sebagai salah satu koordinator bidang Keputrian. Ntah dari sisi mana mereka bisa memilihku. Padahal kan diriku nggak lebih baik dari teman-teman yang lainnya. Mungkin bisa dibilang pemahamanku tentang organisasi itu ya baru di kampus ini ku dapatkan, apalagi pemahaman tentang islam, masih bisa dibilang secuil lah. Karena sebelumnya ku nggak pernah ikut organisasi apapun di sekolahku dulu. Awalnya ku nggak percaya saat seorang ikhwan mengirimkan sms kepada ku yag isinya kurang lebih seperti ini “Ass... Selamat kepada Antum yang diamanahkan di PDC_I bidang Keputrian sebagai koordinatornya. Semoga antum bisa menerima amanah ini dengan hati yang ikhlas”. Tuing.. tuing... antara senang, sedih, bahagia semuanya bercampur aduk didalmnya. Masa iya diriku sebagai CO Keputrian??? Hahaha... mungkin ikhwan tu salah kirim sms kali ya?? Dari pada nantinya ku ge-er duluan, akhirnya ku beranikan diri untuk membalas smsnya “Wa’alaikumsalam.. afwan, mungkin antum salah kirim nggak? Masa ty diamanahkan sebagai CO Keputrian? Coba dicek kembali kebenerannya?”
Tak lama kemudian datang sms dari no yang sama, “InsyaAllah ana tidak salah kirim, antum memang diamanahkan dibidang tersebut”. Langsung ku balas “Baiklah jika demikian, tapi ana akan coba mencari kebenarannya dengan kakak tingkat, syukron atas infonya”.
“Tafadhol, Afwan”. Begitu balasnnya. Akhirnya ku telfon kesana kemari untuk menanyakan hal tersebut, tapi kakak-kakak itu tidak ada yang tau, katanya “Cuma BP dek yang tau hal tersebut, coba adek tanya ke BP aja langsung”. Wahhh... apa-apaan ini, mengambil keputusan tidak mempertanyakan dulu kepada orang yang bersangkutan, setuju nggak orang tersebut?? Gumamku dalam hati.. (Hussssssttt.. jangan bilang-bilang yaaa ^_^).
 Di semester yang sama pula, aku juga di pilih sebagai salah satu anggota “Kemuslimahan” di FORMASI (Forum Mahasiswa Islam) INHU tempat aku di lahirkan dan dibesarkan. Dan pada semester yang sama juga, ty juga diamanahkan di bidang “Kerohanian Siswa” di FORMAAL (Forum Alumni SMA N I LIRIK) dimana di sana aku belajar semasa SMA ku dulu. Alhamdulillah sekarang ty masih di beri kepercayaan di FORMASI INHU dan FORMAAL untuk memegang amanah itu. Semoga Allah selalu menetapkan hatiku untuk tetap Istiqomah meniti Jalan_Mu ya Illahi Robbi.. Alhamdulillah, akhirnya Ku temukan “Sebuah Cahaya dalam Ketakutan” itu.. Semoga.... Semoga dan Semoga... Amiin ya Robbal ‘alamin...
  

****

Terima kasih buat kedua orang tuaku yang selalu mensupport aku, Oomku Riko yang udah merelakan waktu, tenaga dan beberapa rupiahnya, Mbakku yang selalu mengingatkanku saat ku mulai lengah dalam belajar, buat kak Latifah yang udah menyambut kedatanganku dengan hangat, buat kak Wulan yang telah membimbingku saat aku mulai low batrainya, buat kak Loly yang telah mengajarkanku tentang Keputrian itu, buat sahabat2ku (Epy, Erma, Wiwin, Hazly n Hendrik.. Cayoo R_Bis) dan buat ikhwafillah yang sudah menyesatkanku dijalan dakwah ini.. (Upssss,, salah,, maksudnya yang telah mengajak dan membimbingku di jalan Dakwah ini), terakhir buat laptop Toshiba kesayanganku yang setia menemaniku saat membuat tugas (Jangan bosan ya selalu melihat wajahku di depan layarmu).
Oke deh... akhirnya selesai juga niii...