CINTAKU BERLABUH DI JALAN_MU
“Sebuah Cahaya dalam Ketakutan”
01 Maret 2012,
pukul 00.15 am-01.30 am
Ngik...ngokkk...
bunyi kipas angin dikamarku terdengar jelas oleh telingaku. Malam ini sungguh
terasa mencengkam otakku yang ku paksakan untuk tidak tidur. Ahhhh... mungkin
ini hanya perasaaanku saja...
Entah mengapa, kadang ku merasa
kalau hidupku tak pernah bisa terlepas dari masa lalu... Walau sekeras apa pun
aku mencoba menepisnya....
Astagfirulloh hal’adzim... kenapa
ku berfikir seperti itu????? Ya ampun tuti, kamu HARUS bangkit dan semangat
ya... ingat IBU dan BAPAKmu yang bersusah payah membanting tulang demi
menguliahkanmu dan mbak mu...
Apaan sih,,, kenapa seperti ini
jadinya????
Oke deh langsung aja ceritanya
ya... tralalalalalalala.... Selamat menyaksikan ya...
Disini aku sendiri menatap
relung-relung hidupku...
Aku merasa hidupku tak seperti
yang kuinginkan....
Arghhhh... ngaco lagi kan ngetiknya...
Di dunia ini, tak ada manusia
yang sempurna, sama halnya dengan diriku. Malam ini, lagi-lagi aku harus duduk dengan manis di
depan layar laptop thosibah ku ini. Padahal dalam fikiranku, ingin rasanya di
malam kamis ini tidak ada ngurusin tugas lagi. Karena dari hari senin hingga
sabtu kemarin ku harus berada dikampus seharian. Lelah rasanya diri ini,
mungkin jika tubuh ini bisa berbicara pastilah aku habis dimarahinya dan ia
tidak akan mau lagi berfungsi. Tapi itu semua kuasa Ilahi Robbi yang memiliki
Kehendak.
Terlintas dalam benakku
bagaimana caranya aku bisa menguasai waktu ini, sehingga aku bisa sesuka hati
untuk melakukan semua keinginanku,,,,, heeeeh (sambil menghela nafas) itu hal
yang mustahil.
Oke deh, langsung aja ya.... Suatu hari (ceile... kayak cerita
didongeng-dongeng anak kecil aja lah????? Tapi nggak apa-apa lah, biar agak
serius gitu kan..) tepatnya hari apa ty lupa, karena ty lupa catat di buku
kecilku. Waktu itu hari pertama ku menginjakkan kaki ku ke kampus UIN SUSKA
RIAU, yang bangunannya tinggi-tinggi kayak hotel gita yak....pagi itu, aku
pergi ke kampus ini untuk daftar ulang penerimaan mahasiswa baru jalur PBUD.
Alhamdulillah ty bisa lulus di kampus ini, setelah beberapa bulan memiikirkan
mau masuk kuliah dimana lah aku ini??? waktu itu ty pergi hanya berdua dengan
oom ku, namanya Hedi Jandriko, dia waktu itu kalau nggak salah semester 6
jurusan Tekhnik Kimia di UR. Dalam perjalananku ke kampus ini memang harus
melewati begitu banyak rintangan. Dari pemilihan jurusan, pemilihan
Universitas, sampai pendaftaran ulang itu sendiri.
**Hari pertama di UIN SUSKA RIAU**
Kami (ty n oom) melangkahkan kaki kami menuju kampus ini, waktu
itu ty belum punya motor, jadi kami naik oplet untuk kekampus. Waktu itu ty
belum tau banget kalau peraturan di sini itu, mahasiswi WAJIB memakai jilbab,
baju sopan, rok panjang dan sepatu. Astaga!!!!!! Sesampainya di Rektorat,
banyak banget orang-orang pada berserakan dimana-mana.. dan disana ty jadi pusat
perhatian orang banyak.. nnggak terbayangkan, waktu itu ty memakai celana jeans
abu-abu, baju putih panjang, jilbab putih sarung, sama sepatu yang berukuran
besar berwarna putih.. kontras ku jadi malu karena ku membayangkan diriku yang
seperti itu pastinya udik banget, kelihatan banget seperti orang pinggir jalan
gitu,, tapi bedanya ty berdiri dengan seorang yang dibilang cukup tampan lah,
yaitu oomku sendiri. Disitulah oomku baru bilang ke aku, kalau di UIN ini
aturannya emang kalau cewek itu harus pakai rok, nggak boleh celana!!!! Tapi ya
udah nggak apa-apa. Mudah-mudahan nanti adek nggak dimarah sama petugasnya
ya...
“Yook dek, kita kesana kearah orang-orang yang ada di bawah
tenda-tenda itu.”
“oke deh om.” Ty pun ikutin kemana aja oomku pergi. Ty berjalan
disampingnya, tapi terkadang di belakangnya. Karena merasa malu dengan
penampilanku saat itu... tapi alhamdulillah oomku kayaknya nggak malu dengan
keadaanku seperti itu.. tapi entahlah kalau didalam hatinya ya...
Setelah kami bergabung dengan orang-orang yang ada di bawah
tenda itu, oomku pun berusaha untuk mencari informasi kesana kemari dengan
bertanya kepada beberapa orang yang ada di dekat kami.. setelah kami
mendapatkan infonya, kamipun segera ke meja pegawai disana. Dan pegawai itu pun
langsung memepersilahkan ku duduk untuk mengisi beberapa formulir yang harus
aku isi. Setelah selesai, aku diberi map yang berisi tentang identitasku yang
lebih detail yang harus ku isi, lansung aja ku ambil dan aku pun bergegas untuk
segera mengisinya di luar ruangan itu.,
Setelah semua berkas ku isi dengan benar, kami pun segera menuju
ruangan yang lain untuk mengurus tahap pendaftaran berikutnya, alhasil pada
tahap ini kami harus membawa uang chase sebesar Rp.1.580.000,00, kontan saja oomku terkejut, secara kami tidak ada
bawak uang sebanyak itu di dompet, sementara hari itu terakhir pembayarannya.
Langsung oomku mengajakku untuk pulang ke kost dulu, karena selain tidak ada
bawak uang, waktu pun sudah menunjukan jam istirahat para pegawai. Kontras
akupun menurut ajakan oomku itu.
Sesampainya di kawasan UR, oom mengajakku untuk langsung ke atm
mandiri yang ada di sana untuk mengambil uang yang diminta tadi. Uang itu
dikirim bapakku ke atm oom ku untuk pendaftaran ulangku. Tapi alhasil, atm pun
offline, agak sedikit kecewa oomku bilang padaku, “dedek, atmnya lagi offline,
jadi nggak bisa ngambil uangnya”. Akupun agak sedikit kecewa. Tapi kekecewaanku
terobati setelah ba’da zuhur. Alhamdulillah ba’da zuhur atmnya bisa di pakai
kembali, dan kami pun langsung menuju ke Rektorat UIN dengan menaiki mobil
hijau alias oplet.
Waktupun terus berjalan, seiring dengan kaki kami melangkah,
akhirnya sampai juga di kampus ku tercinta ini. kami pun langsung menuju ke
bagian Puskom untuk membayar uang registrasi ulang. Setelah itu kami menuju ke
dalam ruangan pendaftaran selanjutnya, dimana dalam ruangan itu yang boleh
masuk adalah calon mahasiswanya saja, orang lain tidak boleh masuk. Jadi mau
tidak mau kuputuskan untuk masuk sendiri. Di dalam ruangan itu awalnya ku
merasa asing, secara tidak ada satu orang pun yang aku kenali. Tapi selang
beberapa waktu, kuputuskan untuk memberanikan diri berkenalan dengan orang yang
ada disampingku. Ternyata usut punya usut, orang yang ada disampingku itu
adalah Ermasari, yang mana sekarang ia menjadi sahabat dekatku sampai saat ini.
Setelah semuanya selesai, aku segera keluar ruangan untuk
mencari oomku yang lumayan lama kutinggalkan diluar sendirian. Setelah ketemu,
oomku pun langsung mengajakku untuk jalan-jalan ke gedung belajarku yakni
Psikologi. Sembari kami berjalan, oom pun memperkenalkanku satu demi satu
gedung yang ada disana bak seorang guide wisata. Walaupun kami hanya jalan
kaki, akupun tidak mengeluh kan hal itu, aku tetep semangat mengikuti oomku
kemanapun dia pergi...
01 Maret 2012,
Pukul 20.30-22.52 wib
**Hari kedua di UIN**
Di hari kedua ini, aku masih ditemani oomku untuk mendaftar
ulang kembali, kali ini kami tidak menaiki mobil hijau, melainkan naik motor
teman oomku. Oom meminjam motor itu dari teman satu kostnya. Dihari kedua ini,
aku tidak mau mengenakan celana jeans lagi, kali ini aku mengenakan rok hitam
yang kupunya satu-satunya dari masa SMP ku dulu. Dimana hari kedua ini, saat ku
menunggu giliran namaku di panggil oleh petugas disana, tidak sadar dari
kejauhan sana ada yang memanggilku “adek”. Ku arahkan pandanganku ke arah
sumber suara tadi, ternyata disana ku dapati seorang kakak yang jilbabnya
lumayan dalam, kakak itu berwajah imut, ada sedikit bintang diwajahnya (jerawat
maksudnya,,, hussst jangan bilang-bilang yaaaa). Setelah kakak itu mendekatiku,
langsung kakak mengajakku bersalaman dan beliau pun melontarkan pertanyaan,
“adek yang dari INHU itu kan? Adek jurusan Psikologi kan?” kontras aja ku
terkejut dan sedikit senang, karena baru dua hari ku disana ternyata sudah ada
yang kenal denganku. Sambil membalas salamnya, akupun memperkenalkan diriku
dengan sedikit malu-malu,
“Tuti kak”.
“Tifah dek”. “Nama lengkap kakak Latifah Wulandari, kakak dari
jurusan Psikologi, adek jurusan Psikologi juga kan?”
“ooh,,, eeehhh,,, iya kak, Tuti jurusan Psikologi”.
“kakak kok tau kalau tuti
jurusan Psikologi?”
“iya dek, kakak ada kenalan sama anak INHU. Jadi kakak tau”
“ooh,, hehehe” (sambil cengar-cengir n garuk-garuk kepala yang
nggak gatal)
Waktu terus berlanjut, hingga akhirnya ku bisa belajar di
fakultas Psikologi ini. Sewaktu ku melihat papan pengumuman yang ada di
Psikologi, ku bertemu dengan seorang perempuan, ia memiliki tubuh mungil, kulit
sawo matang, agak pendek dari ku, namanya Ani Sutriani, ia pun sekarang menjadi
sahabat dekatku juga. Awalnya ku mentertawakan dia, karena ia membaca
pengumuman itu menggunakan logat jawa totok. Kontras aja ku terkejut, ternyata
ada toh orang yang menggunakan bahasa daerah di Pekanbaru ini?? pikirku hanya
diriku saja.. langsung aja dia ku ejek-ejek... “Masa’ di kampus pakai bahasa
jawa?” medok lagi (artinya kental banget gitu jawanya)...
Hari berganti hari, akupun merasa senang kuliah disini, banyak
kakak-kakak tingkatnya yang ramah-ramah, mereka tidak bosan-bosannya setiap
kali bertemu dengan saudarinya untuk saling bersalaman dan cipika-cipiki.. ku
kira hal tersebut adanya Cuma diluar negeri saja, ternyata disini ada toh..
Waktu dikampus Piskologi ini, orang yang teringat jelas dalam
ingatanku yang selalu menegurku, bersalaman dengan ku, dan cipika sana cipika
sini itu adalah kak Wulan, lengkapnya kak Septi Wulandari. Kakak itupun juga
menggunakan mukenah kemana-mana (jilbab panjang maksudnya loh. Dulu kan ty
ndeso banget dengan hal yang seperti itu). Rasanya ngeliat kakak Wulan itu kok
ya adem gimana gitu, bawakannya sejuuuuuuk gitu kalau berada di dekatnya. Suatu
kebanggaan tersendiri jika orang baru sudah diajak ngobrol seperti adiknya
sendiri, seperti udah kenal lamaaaaaa banget gitu.. ternyata selidik punya
selidik, kak Wulan itu dulunya pernah bersekolah satu alumni dengan ty, yaitu
SMP N I LIRIK. Tapi dulu ty belum sempat bertemu dengan kak Wulan, karena
beliau pindah, ty baru masuk SMP kalau nggak salah, berarti bener kan??
Hehehe..
Semakin kesini, ku semakin nyaman aja di sini, selain
kakak-kakanya ramah-ramah, baik, terus dosennya pun juga seru-seru n asyik
banget yang ngajar. Sampai pada suatu hari, tepatnya hari jum’at, waktu itu
sekitar pukul 11.00 lewat lah, begitu ty keluar dari kelas, ty disambut hangat
oleh kakak-kakak yang ada di dekat tangga turun. Kakak-kakak itu langsung
mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku dan dengan teman-temanku yang
lainnya. Waktu itu, kak Wulan dan kak Loly mengajak kami untuk mengikuti suatu
kajian apa gitu.. dulu kan masih belum mudeng dengan acara kemuslimahan itu.
Waktu itu kakak mengajak kami masuk, dan beberapa temanku juga ikut masuk untuk
mengikuti acara kakak itu. Ternyata di acara itu, sudah ada beberapa
teman-teman perempuanku yang lain disana. Begitu memasuki ruangan mushollah
itu, kami disambut dengan senyuman manis yang kuterima. Wah,,, langsung saja
diriku merasa berada disebuah dunia apa gitu,,, seneng, adem, nyaman, haru,
pokoknya semua rasa ada disitu deh.. maklum sebelumnya ty belum pernah
mengikuti acara seperti itu.
Bulan berganti bulan... akupun telah mendapatkan banyak teman,
ya walaupun masih bisa dihitung jari.. tapi jadi lah, daripada tidak sama
sekali. Banyak acara yang ku ikuti di kampus ini. walaupun hanya sekedar
ikut-ikutan aja, tapi alhamdulillah setiap kali mengikuti acara yang diadakan
oleh orang-orang kampus, ty selalu mendapatkan hal yang baru.
***
Di kampus ini ku wajib mengikuti praktikum yang diberikan oleh
pihak Fakultas. Awalnya ku harus mengikuti yang namanya mentoring, padahal aku
awalnya agak terpaksa gitu ngikutinya, karena ternyata selain dihadapkan dengan
tugas kuliah yang menumpuk, ku harus mengikuti yang namanya mentoring. Yang
selanjutnya nama mentoring itu diberi nama dengan KOGNISI (Kajian dan Obrolan
Generasi Psikologi Islam). Waaaahhh.... pasti isinya ngaji terus ni,,,, itu lah
yang ada dibenakku saat itu. Tapi setelah kupaksakan untuk mengikutinya,
ternyata isinya bukan hanya ngaji melulu, ternyata ada sharingnya juga,
makan-makan (ini ne yang buat ku semangat.. hahaha).. terus ku ikuti kajian
itu. Kakaknya pun kocak abis. Nama kakak itu adalah kak Rahma Rinawati. sampai
tiba pada waktunya untuk penutupan KOGNISI semester satu itu. Disana kami semua
yang semester satu dikumpulkan di sebuah ruangan yang gueeeedek banget, yaitu
PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Disana ada semacam seminar gitu kalau nggak
salah, nah pas acara itu kan ada seorang dosen yang mengajukan sebuah
pertanyaan, terus dengan hati yang panas n semangat gitu, ku beranikan untuk
menjawab pertanyaan itu, karena beberapa temanku mencoba menjawabnya, tapi
salah terus jawabbannya. Jadi ku jawab pertanyaan itu dengan nada yang sedikit
gemetar, karena ku harus berdiri di hadapan orang banyak.. waktu itu jawaban
yang ku lontarkan yaitu “ Seorang mahasiswa harus bisa memanajeman waktunya
untuk bisa menjadi orang yang sukses”. Seperti mimpi apa gitu semalam, langsung
ibu itu menjawab “Iya benar jawabbannya”.. waaaahhhh,,, seneng banget,,,
soalnya dikasih hadiah. Selain itu di waktu yang sama, namaku dipanggil sebagai
binaan terbaik yang tidak pernah alpha sekalipun dari KOGNISI tersebut...
Aduuuhhh,, mimpi apa ya ku tadi malem, kok bisa dapat dua kali hadiahnya.
Hadiah pertama ku dapat buku berwarna pink dengan judul “Engkau Sungguh Indah
Saudariku”.. dengernya aja udah gimana gitu. Terus hadiah keduanya ku dapat
“Almatsurat dan bross jilbab”.. wah.... lengkap sudah kebahagiaanku.. dengan
langkah semangat dan seneng, selesai acara ku lansgung menuju oplet untuk
membawaku pulang ke kost ku. Diperjalanan pulang ku senyum-senyum sendiri,
sangking bahagianya. Sesampainya ku di kost, langsung aja dari luar kamar ku
berteriak,, “Mbak,,, dedek dapat hadiah dua dari acara tadi”. Langsung mbak ku
membukakan pintu dan tersenyum bangga denganku.. langsung aja ku minjam hp mbak
ku untuk menghubungi orang tua ku di kampung. Di kejauhan sana, orang tuaku
juga terdengar nada bahagia mendengar ku mendapatkan hadiah itu. Ibuku pun
tidak lupa memberi ku sedikit pesan kepadaku, “Alhamdulillah ya dek, jangan
lupa belajar yang rajin, dapat nilai bagus, bapak sama ibu nggak minta balasan
apa-apa dari dedek sama mbak, kami Cuma ingin ngeliat kalian bahagia, Cuma itu
yang kami harapkan dari kalian, karna banyakkan teman-temanmu yang ingin
kuliah, tapi orang tuanya pada nggak sanggup untuk nguliahkan anaknya. Ya kamu
harus bersyukur bisa sekolah tinggi, jangan sombong jadi orang, jangan cari
masalah disana, disini bapak sama ibu Cuma bisa berdo’a untuk mbak sama dedek,
pegang uang hati-hati, jangan boros-boros ya nak???”.
” iya bu jawabku dari hp”
Setelah mendengar pesan ibuku itu, tak terasa air mataku keluar
tak henti-hentinya.. (ini pun sambil ngetik keluar air matanya juga ne.. aduh,
jadi menangis bombay ne.... sruuuuuupppp,,, ku sedot ingusku yang mau keluar)))
****
Langsung kesemester IV aja ya..
Waktu itu ada penerimaan anggota baru untuk mading deplat’s
stamppots, waktu itu ku diajak oleh salah satu sahabatku untuk coba ikut
organisasi itu. Dengan hati sedikit takut, ku coba untuk mengikuti pertemuan
awal dengan pengurus-pengurus didalamnya. Disana sedikit banyak kutemui
beberapa ketidakcocokan hatiku dengan jiwa mereka (cei ile...). jadi ku hanya
datang pada pertemuan pertama, dan kuputuskan untuk tidak masuk kedalamnya.
Waktu itu aku dan beberapa sahabatku merasakan kebingungan mau memilih
organisasi mana lah ya yang cocok dengan hati, awalnya setelah mau masuk mading
g jadi. Kami ingin masuk jadi anak mapala, tapi itu gagal juga karena harus mau
pakai celana, sementara aku sudah memutuskan untuk tetap memakai rok jika mau
kemana-mana. Akhirnya gagal. Terus kami sempat juga mau ikut Taekwondo yang ada
dikampus, udah sempat masuk ke markas mereka juga, udah ngisi data juga.
Setelah ditanya-tanya dengan kakak-kakak akhwat, katanya nggak bagus untuk anak
perempuan, dengan alasan bla bla bla. Oke deh, kami pun tidak jadi masuk juga. Aku
pun hampir putus asa untuk tidak mau ikut organisasi, aku sempat takut dan bingung,
masa iya udah semester IV ku juga belum pernah merasakan bagaiman ikut dalam
sebuah Organisasi itu, apa yang bakalan ku dapatkan selain ilmu di kelas???
Apakah aku emang harus seperti ini terus???? Ahhhh.... TIDAK... ku nggak boleh
putus asa, seiring berjalannya waktu dan alhamdulillah ada seorang kakak
akhwat, maaf ty nggak bisa menyebutnya karena lain dan satu hal. Beliau
memberiku pemahaman tentang berbagai organisasi dan konsekuensinya jika kita
memilih salah satunya.. setelah ku pikirkan matang-matang dan dengan
mengucapkan “Bismillahhirrohmannirrohim” akupun menetapkan hatiku hanya untuk
mengikuti organisasi yang berhubungan dengan agama yaitu “Dakwah”.
Nah, entah ini sebuah jawaban dari Allah dari pencarianku selama
ini, pada semester IV lalu aku diamanahkan di PDC_I ini sebagai salah satu
koordinator bidang Keputrian. Ntah dari sisi mana mereka bisa memilihku.
Padahal kan diriku nggak lebih baik dari teman-teman yang lainnya. Mungkin bisa
dibilang pemahamanku tentang organisasi itu ya baru di kampus ini ku dapatkan,
apalagi pemahaman tentang islam, masih bisa dibilang secuil lah. Karena
sebelumnya ku nggak pernah ikut organisasi apapun di sekolahku dulu. Awalnya ku
nggak percaya saat seorang ikhwan mengirimkan sms kepada ku yag isinya kurang
lebih seperti ini “Ass... Selamat kepada Antum yang diamanahkan di PDC_I bidang
Keputrian sebagai koordinatornya. Semoga antum bisa menerima amanah ini dengan
hati yang ikhlas”. Tuing.. tuing... antara senang, sedih, bahagia semuanya
bercampur aduk didalmnya. Masa iya diriku sebagai CO Keputrian??? Hahaha...
mungkin ikhwan tu salah kirim sms kali ya?? Dari pada nantinya ku ge-er duluan,
akhirnya ku beranikan diri untuk membalas smsnya “Wa’alaikumsalam.. afwan,
mungkin antum salah kirim nggak? Masa ty diamanahkan sebagai CO Keputrian? Coba
dicek kembali kebenerannya?”
Tak lama kemudian datang sms dari no yang sama, “InsyaAllah ana
tidak salah kirim, antum memang diamanahkan dibidang tersebut”. Langsung ku
balas “Baiklah jika demikian, tapi ana akan coba mencari kebenarannya dengan
kakak tingkat, syukron atas infonya”.
“Tafadhol, Afwan”. Begitu balasnnya. Akhirnya ku telfon kesana
kemari untuk menanyakan hal tersebut, tapi kakak-kakak itu tidak ada yang tau,
katanya “Cuma BP dek yang tau hal tersebut, coba adek tanya ke BP aja
langsung”. Wahhh... apa-apaan ini, mengambil keputusan tidak mempertanyakan
dulu kepada orang yang bersangkutan, setuju nggak orang tersebut?? Gumamku
dalam hati.. (Hussssssttt.. jangan bilang-bilang yaaa ^_^).
Di semester yang sama
pula, aku juga di pilih sebagai salah satu anggota “Kemuslimahan” di FORMASI
(Forum Mahasiswa Islam) INHU tempat aku di lahirkan dan dibesarkan. Dan pada
semester yang sama juga, ty juga diamanahkan di bidang “Kerohanian Siswa” di
FORMAAL (Forum Alumni SMA N I LIRIK) dimana di sana aku belajar semasa SMA ku
dulu. Alhamdulillah sekarang ty masih di beri kepercayaan di FORMASI INHU dan
FORMAAL untuk memegang amanah itu. Semoga Allah selalu menetapkan hatiku untuk
tetap Istiqomah meniti Jalan_Mu ya Illahi Robbi.. Alhamdulillah, akhirnya Ku
temukan “Sebuah Cahaya dalam Ketakutan” itu.. Semoga.... Semoga dan Semoga...
Amiin ya Robbal ‘alamin...
****
Terima kasih buat kedua orang
tuaku yang selalu mensupport aku, Oomku Riko yang udah merelakan waktu, tenaga
dan beberapa rupiahnya, Mbakku yang selalu mengingatkanku saat ku mulai lengah
dalam belajar, buat kak Latifah yang udah menyambut kedatanganku dengan hangat,
buat kak Wulan yang telah membimbingku saat aku mulai low batrainya, buat kak
Loly yang telah mengajarkanku tentang Keputrian itu, buat sahabat2ku (Epy,
Erma, Wiwin, Hazly n Hendrik.. Cayoo R_Bis) dan buat ikhwafillah yang sudah
menyesatkanku dijalan dakwah ini.. (Upssss,, salah,, maksudnya yang telah
mengajak dan membimbingku di jalan Dakwah ini), terakhir buat laptop Toshiba
kesayanganku yang setia menemaniku saat membuat tugas (Jangan bosan ya selalu
melihat wajahku di depan layarmu).
Oke deh... akhirnya selesai juga
niii...