Minggu, 25 November 2012

Dimana Rumahmu Nak?

"Dimana rumahmu Nak?"

Ini copas dari grup sebelah, lumayan membuat terharu dan bisa mengingatkan massa kampus tentang kewajiban lain selain beraktivitas di kampus.

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana.
Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis .
Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Renungan

[] Renugan []

Seorang anak bertengkar dengan ibunya & meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.

Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya"Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?"

"Ya, tetapi aku tidak membawa uang," jawab anak itu dengan malu-malu. "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,"j awab si pemilik kedai.

Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa Nak?" Tanya si pemilik kedai. "Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku.

Pemilik kedai itu berkata "Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanyamemberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi, nasi dll sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterimakasih kepadanya.

Anak itu kaget mendengar hal tersebut."Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?''
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak peduli.

Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih & cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam."

Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya & ia menangis di hadapan ibunya.

Pesan :
Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja
 
 

Dikutip dari Group Strawberry on Facebook

Ooohhh.. MaMaaaaa

“ hftftftf.......... dasar orang tua zaman sekarang, nggak pernah ngerti perasaan anak muda. Dasar seleranya pada jadul semua, nggak ngertiin keinginan anak mereka” gerutu vina saat ia di omelin sama sang mama karena ia sering bawa motor ugal-ugalan. Vina memang di kenal sebagai anak yang tomboy di lingkungannya, bahkan ia sering berkelahi dengan preman-preman kompleks yang selalu mengajak ribut dengannya. “ mama ngelakuin ini demi kebaikan kamu juga, masak anak cewek sukanya balapan, kelahi dengan preman kompleks, n so on yang biasa dilakuin oleh anak cowok. Sadar vin kamu tu anak cewek, dan anak cewek itu harus feminin” seru mamanya yang sering menasehatinya agar selalu melakukan hal yang selayaknya di lakukan oleh anak perempuan. “ but mom.., pliss this is me and this is my attituade, i can’t cange my attituade” serunya sambil menjatuhkan dirinya ke kasurnya. Ntah mengapa ia selalu ingin melakukan apa yang biasa anak cowok lakukan, ia selalu berfikir mungkin ia dulu salah di lahirkan, orangtuanya dulu menginginkan anak cowok toh malah yang brojol anak perempuan.
Kan jauh banget perbedaannya. “tapi mama justru mempunyai kewajiban untuk mengubah attituadae kamu yang jelek itu. Mama udah cukip merasa malu karena punya anak jadi bahan pembicaraan orang lain di luar sana, mama hanya ingin kamu itu berlaku normal selayaknya anak perempuan biasa, nggak lebih dan nggak kurang vin?”. Seru mamanya sambil menghelus rambut anak semata wayangnya yang selalu ia sayangi mana ada orang tua apalagi seorang ibu yang tega membenci anaknya, meskipun anaknya itu selalu melakukan kesalahan yang fatal sekalipun. Seorang ibu pasti bisa memaafkan anaknya. Kalian masih ingat nggak kata-kata kasih ibu sepanajang jalan sementara kasih anak sepanjang galahI makannya ibunya vina selalu menghelus kapala anaknya meskipun sanag anak selalu melanggar perintahanya dan selalu melawan kata-katanya, bahkan sangking durhakanya vina sering banget kabur dari rumah dan sampai sang ibu sakit memikirkannyadan sng ayah kelelahan mencarinya. Tapi emang dasar vina anak yang durhaka and gak pernah mendengar nasihat orangtuanya. “ mom, aku juga nggak tau kenapa aku bisa ajadi seperti ini, aku ngak ingin sebenarnya seperti ini, aku juga mempunyai rasa iri pada teman-teman cewekku yang selalu memakai perhiasan ber make-up setiap saat, sementara penampilanku biasa saja, dan nggak ada hebatnya dari mereka. Tapi aku senang itulah aku, itulah hidupku dan itulah diriku mam”. Seru vina mengerang pada mamanya. “ tidak vina, itu bukan kamu. Dari dlu mama selalu ngajarin kamu selayaknya seorang anak perempuan, dari dulu mama nggak pernah ngajarin kamu bagaimana cara balapan, maen layangan, dan kelahi sama preman. Kamu dulu adalah anak mama yang manja, penakut, kemana mana harus di temanin mama, dikit-dikit mama. Tapi semenjak kamu bergaul sama adit yang anak berandalan itu hidup kamu berubah, kamu tidak seperti dulu lagi. Mama taku kalau suatu hari nanati ia akan memberikan dampak buruk bagi kamu, ia akan menjerumuskan kamu ke obat-obatan terlarang. Dan besar kemungkinan suatu hari ia akan berusaha untuk merenggut kehormatan kamu vina?” seru mamanya. “tidak ma... itu tidak mungkin terjadi sama aku. Aku tau kok adit itu gimana orangnya. Aku tau kok ia tu anak yang baik dan tak akan m ungkin ia melakukan itu kepada sahabatnya sendiri”kata vina sambil melepaskan belaian sang mama dari tangannya. “ vina kamu belum pernah tau gimana sifat seorang cowok itu. Kamu harus berhati-hati kepada setiap cowok. Tidak semua cowok itu bisa di bilang baik. Terkadang ada masanya juga ia berlaku jahat, bahkan lebih jahat daripada sang harimau vin...?” seru mamanya mengingatkan sang anak  (bersambung…….) J

Refleksi di Tahun 2011


22 Oktober 2011
Hi die, ty kembali lagi nee ^_^
Di dunia ini, tak ada manusia yang sempurna, sama halnya dengan diriku. Pagi ini, lagi-lagi aku harus kekampus. Padahal dalam fikiranku, ingin rasanya di hari sabtu ini tidak ada agenda lagi di kampus. Karena dari hari senin hingga jum’at ku harus berada dikampus seharian. Lelah rasanya diri ini, mungkin jika tubuh ini bisa berbicara pastilah aku habis dimarahinya dan ia tidak akan mau lagi berfungsi. Tapi itu semua kuasa Ilahi Robbi yang memiliki Kehendak.
Terlintas dalam benakku bagaimana caranya aku bisa menguasai waktu ini, sehingga aku bisa sesuka hati untuk melakukan semua keinginanku,,,,, heh (sambil menghela nafas) itu hal yang mustahil. Tahukah kamu die? Di hari sabtu yang seharusnya ty pergi untuk service motor, eh tiba-tiba ja hari jum’at ty dapat sms yg isinya... “Assalamu’alaikum.. Buat para pementor diharapkan mengikuti “Kajian penguatan Pementor” di Faste 22 0ktober 2011, pukul 08.00 wib. Harap diprioritaskan kehadiran antum”. Kurang lebih seperti itu bunyi sms nya.. terbayang rasanya, pasti materi lagi materi lagi..
Kembali lagi kepermasalahnya, pagi yang cukup bersahabat ini, setelah selesai berbenah-benah  akhirnya ku luncurkan motorku menuju  kampus juga. Di perjalanan sempat terfikir, pasti nanti acaranya sangat membosankan,,,,,, sesampainya di kampus, ty langsung menuju tempat parkiran motor. Setelah itu ty berjalan menuju ruangan yang digunakan untuk kajian ini, perlahan-lahan ku yakinkan diri ini agar tidak berfikir negatif melulu, alhamdulillah akhirnya berhasil.
Sesampainya di ruangan yang digunakan untuk kajian ini, awalnya ty masih sedikit berfikir pasti membosankan. Tapi setelah beberapa menit ty menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar, ty baru merasakan indahnya ukhuwah ini. Karena di dalam ruangan yang tidak begitu luas ini, ty bisa bertemu dengan orang-orang yang semangat dalam menjalankan dakwah ini. Di sini ty mendapatkan pengetahuan tentang Dahsyatnya Menjadi Pementor. Disini ty baru tersadar ternyata selama ini ty salah menafsirkan jika menjadi pementor, pasti semuanya akan terbengkalai. Tapi itu semuanya salah besar die, di sini ty mendapat satu pelajaran yaitu “Jika kita meyakinkan pekerjaan yang kita lakukan (sebagai pementor) adalah pekerjaan yang sangat mulia” semua itu tergantung pada niatnya lagi.
Bismillahirrohmanirrohim. Ku awali amanah sebagai pementor ini dengan basmalah.  Ini adalah  ujianku yang kedua untuk memegang amanah dikampus setelah amanahku yang pertama yaitu sebagai Kaput di PDC telah ku jalani dengan penuh suka cita, dan inilah amanhku yang kedua sebagai Pementor untuk adik-adik ku. Semoga ku bisa menjalankan amanah ini dengan tetap semangat berjalan di jalan Allah swt.
*
Usai acara tadi, aku langsung pulang ke kost. Sampainya di kost, ku langsung merebahkan badanku ke kasur yang sudah tipis, tapi walaupun sudah tipis ini, ku tetap senang berada di atas kasur ini, karena kasur ini yang selalu menemaniku belajar, buat tugas sampai malam, nonton film di laptop, dan sebagai tempat kami bersenda gurau bersama kakakku.
Waktu pun terus berlalu, tak terasa siangpun berganti dengan sore. Langsung saja ku masuk kekamar mandi untuk membersihkan badanku yang sudah seharian berkeringat. Setelah itu suara adzan maghrib pun berkumandang, ku ambil air wudhu sebelum melaksanakan sholat maghrib, setelah itu baru ku sholat. Dalam do’aku, ku bermunajah kepada Allah, semoga ku di beri kekuatan dan keikhlasan dalam menjalankan amanah ku ini, baik amanah orang tua ku maupun amanah kampus yang diberikan kepadaku.
Selesai sholat, ku lanjutkan dengan membaca Al-Qur’an, ayat demi ayat ku baca beserta artinya. Selesai itu ku langsung meraih laptop Toshiba ku untuk mengerjakan tugas kampus. Sang waktu pun terus berjalan, sayup-sayup ku dengar suara adzan berkumandang, tanda ku harus melaksanakan kewajibanku untuk menghadap sang Khalik. Selesai sholat, ku kembali mengerjakan tugas ku yang belum selesai tadi. Karena asyiknya di depan laptop, sampai-sampai tak terasa waktu sudah semakin larut, ku putuskan untuk merehatkan badan ku ini, tapi sebelum nya ku buka pintu kamar kost ku untuk merasakan segarnya udara di luar, sambil mengucapkan rasa syukur pada Ilahi Robbi, karena masih memberiku kesempatan untuk menikmati segarnya angin malam ini. Setelah beberapa menit di depan pintu, ku tutup pintu lalu ku pergi kekamar mandi untuk membuang air kecil dan mengambil air wudhu sebelum tidur. Setelah itu ku matikan lampu dan ku rebahkan badanku ke kasur tipis ini. Ku baca do’a sebelum tidur.
Jika diibaratkan, waktu hanyalah sebuah lorong yang pendek. Sebatas angin lalu, namun karena waktulah aku bisa me-minutes roda kehidupan yang selalu berjalan meski agak berantakan. Antara senda gurau dan serius! Kata orang waktu adalah uang. Ya, memang benar.
Sebuah bahasa yang tak tersirat, sebuah makna yang tak tersurat.....




23 Oktober 2011
Ty kembali lagi ya die..
Embun pagi seakan membekukan semangatku. Sudah beberapa hari ini hujan terus mengguyur kota  Pekanbaru ini. Aku yang sejak kecil dibesarkan di tengah-tengah keluarga sederhana  telah terbiasa menahan dingin hujan selama bebrapa hari belakangan ini. Semilir angin nan sejuk disertai sorot sinar mentari yang menemaniku mengiringi langkah kaki ku menuju lapangan sepak bola buluh cina. Disana tempat kami berkumpul untuk pergi ke Panti Asuhan Ar-Rahim, yakni untuk melakukan kunjungan ke panti tersebut. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda di Keputrian PDC_Insight.
Setelah setengah jam kami menunggu peserta yang mau ikut ke panti tersebut, akhirnya setelah semua kumpul kami putuskan untuk berangkat pada pukul 09.15. Sebelum kami melakukan perjalanan ke panti, kami telah mempersiapkan barang-barang yang akan kami bawa ke panti tersebut. Dalam  perjalanan menuju panti asuhan tersebut, saya merasakan kebahagian yang sungguh luar biasa karena akhirnya saya bisa bertemu lagi dengan adik-adik yang berada di panti asuhan itu. Di perjalanan itu saya terbayang senyum adik-adik ketika setahun yang lalu saya dan Kaput PDC_I tahun lalu pernah melakukan kunjungan  ke sana. Hangatnya sambutan adik-adik yang ada disana, membuat ku tertarik untuk melakukan kunjungan lagi.
Beberapa menit kami melakukan perjalanan ke panti itu, akhirnya sampailah kami di panti asuhan tersebut. Disana beberapa rombongan kami yang membawa barang-barang untuk disumbangkan ke panti asuhan telah menunggu kedatanganku. Setelah motor aku parkirkan, langsung kami menuju ruangan pemilik panti asuhan tersebut. Sembari berjalan menuju ruangan tersebut, tiba-tiba adik-adik yang ada disana langsung menyambut hangat kedatangan kami dengan melontarkan senyum manis diwajah nan mungil serta menyalami kami satu persatu. Senang rasanya hati ini bisa melihat mereka tersenyum lagi seperti setahun yang lalu. Setelah pemilik panti asuhan datang, kami langsung dipersilahkan memasuki ruangan dimana biasanya adik-adik berkumpul.
Sampai di ruangan tersebut, kami dipersilahkan duduk bak seorang tamu agung yang datang. Adik-adik pun semuanya disuruh berkumpul untuk bertemu dengan kami. Setelah semuanya berkumpul, kami pun meminta izin kepada pemilik panti untuk melakukan serangkaian kegiatan yang telah kami rancang beberapa hari yang lalu. Adik-adik sangat antusias mengikuti acara kami. Ada yang malu-malu untuk mengikutinya, ada yang dengan gayanya yang cool memberanikan diri untuk berdiri di depan kami semua yang ada diruangan yang tidak begitu besar dan tidak begitu kecil pula. Selama kurang lebih dua jam setengah kami bermain sambil tertawa riang, tak terasa sang mentari pun terlihat begitu tersenyum bahagia menyaksikan kebahagiaan kami ini. Kini tibalah saatnya pembagian snack yang kami bawa tadi, dengan senyum yang masih bersarang di wajah nan mungil itu, mereka pun menikmati snack yang berada di hadapnnya. Di sana ku sengaja untuk tidak ikut makan makanan itu, karena ku tak ingin melepaskan pandanganku kepada adik-adik yang sedang menikmati makanan yang ada dihadapan mereka sambil bercanda. Di sana ada seorang adik perempuan yang kira-kira usianya masih tiga atau empat tahun, rasanya ingin ku membawanya pulang untuk ku jadikan adikku. Karena ku tak punya adik, ku hanya dua bersaudara dengan kakakku. Terkadang saat kakakku pergii acara kampus, dan aku sendirian di kost, rasanya tidak enak karena tidak ada teman yang mau diajak bicara.
Kembali lagi ke acara tadi, setelah semuanya selesai memakan snacknya, kini saatnya ku memberikan sepatah dua kata untuk adik-adik dan pemilik panti asuhan tersebut. Setelah itu baru penyerahan kenang-kenangan yang kami bawa untuk adik-adik yang ada disana berupa; perlengkapan tulis, pakaian yang masih layak pakai dan sembako yang kami dapat dari mahasiswa-mahasiswi Psikologi. Setelah semua rangkaian acara kami selesai semuanya, kami memutuskan untuk pamit kepada adik-adik dan pemilik panti asuhan itu. Tapi sebelum kami pulang, kami melakukan foto bersama dengan adik-adik tersebut. Dan pemilik  panti itu pun melepaskan kepergian kami dengan memberikan kata-kata semangat dan serangkaian do’a-do’a buat kami. Tak terasa air mata pun mengalir dengan sendirinya, bak air sungai yang lepas dari bendungannya...
Sembari mendekati motor untuk pulang, adik-adik pu melambaikan tangannya sambil berucap “ Terima kasih kakak, kapan-kapan main kesini lagi ya kak”........ Deg,  jantung ini seakan berhenti berdetak, ingin rasanya ku lama-lama disana dan merasakan apa yang adik-adik rasakan selama tinggal di panti itu. Aku pun membalas lambaian tangan adik-adik itu sambil berucap “ ia dek, insyaAllah kakak akan main kesini lagi”. Senang bercampur sedih rasanya hati ini melihat  adik-adik itu. Senang karena bisa melihat lagi senyum manis dan manja di wajah nan mungil itu. Dan sedih karena harus berpisah dengan mereka. Dalam hati ku berdo’a semoga adik-adik kelak menjadi orang yang sukses semua. Orang yang berguna bagi nusa, bangsa serta agamanya. Amiin ya Robb.
*
Sesampainya di kost temanku, ku langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan dan kaki. Allahu akbar.. allahu akbar.. adzan zuhur pun tiba, kini saatnya ku menghadapkan wajahku ke hadapan Sang Khalik. Selesai sholat ku panjatkan do’a syukur ku atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepadaku selama aku hidup ini. Setelah selesai berdo’a, ku langsung disuruhnya makan sama teman ku ini. Setelah itu, ku istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan kami ke panti asuhan lagi. Hari ini kami melakukan kunjungan ke dua panti asuhan, yakni panti asuhan Ar-Rahim yang telah kami kunjungi tadi dan panti asuhan An-Nissa yang letaknya cukup jauh dari tempat kami tinggal, yaitu di jalan Paus Indah 1.  Ehm... Rasanya tubuh ini sudah cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan kami. Pukul 14.15 wib kami berangkat menuju panti asuhan yang kedua. Setelah kurang lebih satu jam setengah kami diperjalanan (karena muter-muter dulu untuk cariin tempat tersebut, karena kami sebenarnya tidak ada yang tahu dimana panti asuhan itu), akhirnya kira-kira pukul 15.20 wib, baru lah kami menemukan panti asuhan tersebut. Kami pun tersenyum lega karena telah sampai pada tempat yang kami cari-cari. Sesampainya disana kami disambut dengan senyuman hangat oleh kakak pemilik panti asuhan itu, kemudian kami dioersilahkan masuk dan duduk. Di dalam ruangan yang kira-kira berukuran 4x6 itu, kami bertemu dengan adik-adik yang ada dipanti asuhan itu. Di sana jumlah adiknya tidak begitu banyak dibandingkan dengan adik-adik yang ada di panti asuhan Ar-Rahim, di panti asuhan Annisa ini adiknya hanya berjumlah tujuh orang yang tinggal dipanti, dan delapan orang yang tinggalnya dengan orang tua mereka. Di panti asuhan ini kami hanya singgah sebentar, dikarenakan waktu juga sudah sore dan adzan ashar pun sudah berkumandang. Jadi, selesai memberikan sepatah kata dan pemberian kenang-kenangan kepada pemilik panti asuhan tersebut. Selesai itu, kami langsung pamit untuk melaksanakan sholat ashar di mesjid terdekat. Ba’da sholat, kami rencana ingin langsung menjenguk saudari kami yang sedang dirawat di RS Arifin Ahmad, tapi karena berhubung jam besuk nya untuk sore sudah habis, jadinya kami mengurungkan niat kami untuk menjenguknya. Kamipun langsung melanjutkan perjalanan kami menuju kost masing-masing.
Sampai di panam, sekitar pukul 17.00 aku dan sahabatku singgah sebentar ke kost sahabat kami yang juga sedang sakit. Sampainya di kost sahabat kami, kami pun banyak bercerita tentang sahabat-sahabat kami yang lainnya. Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat, sehingga kamipun pamit untuk pulang karena sudah maghrib.
**
“Assalamu’alaikum,,,” ucapku ketika sampai di depan pintu kost ku. “Waalaikumsalam,,,” jawab mbak ku dari dalam kamar. Begitu pintu dibuka, ku langsung meletakkan tas punggungku yang sedari pagi ku bawak ke atas lantai. Akupun pergi kekamar mandi untuk membersihkan badanku setelah seharian bersama mentari menikmati kehidupan ini. Karena adzan maghrib sudah berkumandang, langsung ku bersiap-siap untuk mendirikan sholat. Aku pun menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur’an, setelah itu ku langsung makan malam bersama kakakku. Tak lama kemudian adzan isya pun berkumandang dengan lantang terdengar di telinga kami. Segera kami bergegas untuk mendirikan sholat. Usai sholat, ku ajak diri ini yang sebenarnya sudah tak sanggup lagi untuk melakukan apa-apa, tapi karena mau gimana lagi, mau tidak mau ku harus belajar untuk mempersiapkan diri karena besok ada persentasi makalah PAUD. Beberapa jam kemudian, ku mulai merasakan tubuhku ini mulai protes untuk minta di istirahatkan, karena tidak ingin sakit, akhirnya ku putuskan untuk menyudahi belajarku ini. Sekitar pukul 22.15 ku putuskan untuk berlayar kepulau angsa.
“Pagi akan terbit. Malam akan petang. Sore akan jingga. Ku akan kembali bersama. Bertemu dalam mimpi yang sama. Tak perlu menyerah karena pagi akan datang. Matahari akan kembali menghangat. Malam datang untuk kita merenung. Malam datang untuk kita meminta. Malam datang untuk mengingatkan Tuhan bersama kita.” JJJJ

24 Oktober 2011
Lagi-lagi ty datang ya die.. JJ
   Semenjak semester satu lalu, ku mulai mencoba untuk bergelut dengan dunia organisasi. Ku penasaran, karena di SMP maupun SMA, sama sekali tidak bersentuhan dengan organisasi. Awal mulanya memang terpaksa, tapi lama-lama setelah bersentuhan di dalamnya, ternyata banyak hal positif yang ku dapatkan. Hingga akhirnya kini ku harus menjadi seorang pementor di kampus ku.
Hari ini, ku harus menghadiri acara launching pembukaan kognisi di fakultas Psikologi tercinta. Awalnya ku tak percaya, kalau aku menjadi seorang pementor buat adik-adik semester satu, tapi setelah diyakinkan sama teman-temanku, akhirnya ku baru bisa percaya ternyata sekarang ku telah menjadi seorang pementor. Amanah ini sudah lama ku idam-idamkan sejak semester tiga yang lalu, tapi Allah berkehendak lain. allah telah memberiku amanah ini disemester lima ini, aku yakin pasti Allah punya rencana lain dibalik semua ini.
Kembali ke kegiatanku hari ini. Kami mengadakan launching ini direktorat UIN SUSKA lantai lima. Wah, itu bagi ku sebuah tempat yang sungguh elite. Bagaimana tidak coba? Tempat itu kan merupakan tempat yang sangat bagus, rasanya ku berada di sebuah hotel yang berbintang lima gitu... hehehe ( maklumlah, ku kan tidak biasa memasuki ruangan yang sebagus itu,, hihihi). Apalagi setelah sampai di dalamnya, kami semua yang pementor dipersilahkan untuk duduk di kursi sofa yang berada didepan. Subhanallah, baru kali ini ku diperlakukan seperti seorang ratu dari sebuah kerajaan mana gitu..
Usai acara tersebut, kami langsung dipertemukan dan dikumpulkan dengan adik-adik binaan kami. Senang rasanya bisa dekat dengan adik-adik baru ini. Disana kami saling berkenalan dan bertukar no hp. Walaupun Cuma sebentar waktu yang diberikan kami, tapi itu semua tidak masalah bagi ku, karena semua itu sudah lebih dari cukup. Semoga ku bisa menjalankan amanah yang sangat mulia ini dengan sebaik-baiknya dan tetap berjalan di jalan Allah swt. Amiin ya Robb.
*
Hari ini, Cuma satu mata kuliah yang masuk dosennya, seharusnya ada dua mata kuliah, tapi dosen yang satu lagi tidak bisa hadir dikarenakan masih ada acara di jakarta. Jadinya hari ini Cuma satu mata kuliah yang masuk,  yaitu mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Di mata kuliah ini ku harus mempersentasikan makalah yang telah diberikan kepada kami. Usai kuliah ini, ku putuskan untuk langsung pulang kekost, karena yang ada dalam pikiran ku adalah mencuci pakaian yang sudah menunggu ku untuk segera dibersihkan dari ember-ember yang ada dikamar mandi ku..
Sesampainya di kost, ku rebahkan badanku ini ke kasur untuk merileks kan otot-otot yang tegang karena seharian ku berada dkampus. Beberapa menit kemudian, ku beranjak dari kasurku untuk mendirikan sholat ashar. Selesai sholat, ku putuskan untuk mencuci pakaian yang telah direndam rinso tadi. Sekitar satu jam lebih, tugas mencuci pakaian pun selesai sudah. Setelah itu, ku langsung mandi sore. Tak lama kemudian adzan maghrib pun berkumandang, menandakan waktu maghrib sudah tiba. Langsung ku bergegas tuk mendirikan sholat. Selesai sholat, ku baru makan malam bersama kakakku.  Kemudian lagi-lagi adzan berkumandang pertanda waktu isya telah tiba. Ku cuci piring ku tadi, langsnung bersiap-siap untuk mendirikan sholat. Usai itu, ku raih laptop ku untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus di kumpulkan esok pagi. Lama-kelamaan mata ku pun sudah tidak bisa diajak kompromi, akhirnya kuputuskan untuk tidur.
Yang bisa saya mabil dari kegiatan hari ini yaitu, “ Kita tidak punya pilihan lain. kita harus berjalan terus. Karena berhenti atau mundur, berarti kita hancur.”
Kata-kata ini saya dapat dari karyanya Taufik Ismail, Sastrawan..
Keep Spirit>>>>>>> ^_^



25 Oktober 2011
Hari ini merupakan hari pertamaku mengisi di kognisi, aku harus berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik buat adik-adik binaan ku. Sebelumnya ku telah mempersiapkan diriku untuk berani bicara didepan adik-adik, ku persiapkan segala macam konsep supaya adik-adik tidak jenuh untuk mengikuti kognisi ini.
Sesampainya di kampus, ku disambut hangat oleh adik-adik binaan ku. Hari ini ada sekitar 17 orang yang datang. Seharusnya adik binaan ku Cuma 10 orang, tapi katena ada temanku yang seharusnya mengisi kognisi hari ini sedang sakit, jadi ku diamanahkan oleh teman yang lain untuk sementara waktu menjelang temanku tadi sembuh, jadi ku harus menggabungkan adik-adik binaan ku dengan adik-adik binaan temanku itu. Tapi tidak apa-apalah, saling membantu sesama. Setelah semuanya berkumpul, kami pun memulai agenda ini, karena ini merupakan hari pertama adik-adik itu kognisi, jadi ku yang jadi MC nya. Awalnya sedikit gugup, tapi alhamdulillah lama-kelamaan rasa itu hilang ketika ku berusaha untuk menetralkan keadaanku. Di hari pertama ini, adik-adik belum bisa diberikan materi, karena melihat keadaan mereka yang kelihatannya masih ingin saling mengenal satu sama yang lainnya, jadi kuputuskan untuk memberikan mereka pengarahan untuk menuliskan tentang biodata mereka dan keinginan-keinginan mereka dalam mengikuti kognisi ini. dan alhamdulillah semua agenda hari ini berjalan dengan lancar.
Usai mengisi kognisi, ku beranjak ke musholah Psikologi untuk beristirahat sebentar, kemudian setelah itu baru pergi ke perpus untuk mencari bahan studi al-qur’an. Namun di perpus fakultas, ku tak mendapatkan bahan itu, jadi ku harus ke perpus universitas. Disana selama kurang lebih satu jam, bahan pun tak kunjung ku dapatkan. Karena bosan mencari akhirnya kuputuskan untuk kepuskom untuk mendaftar wifi disana. Setelah itu, baru ku kembali ke fakultas untuk melakukan sholat zuhur, karena adzan sudah memanggil ku untuk segera mendirikan sholat. Ku segera bergegas untuk mengambil air wudhu, kemudian mendirikan sholat. Setelah itu, ku coba untuk menggunakan wifi yang tadi kudaftarkan. Sambil menunggu jemputan, ku terus asik dengan laptop ku, kemudian setelah beberapa lama menunggu, akhirnya jemputan ku datang. Segera aku pulang ke kost.
*
Sampai di kost, ku melakukan rutinitasku seperti biasanya, seperti sholat, makan, mandi, dll. Siang pun sudah berganti dengan malam, berarti ku harus mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut hari esok.
                Selama kita hidup, proses belajar itu tidak pernah berhenti. Belajar dari setiap nikmat dan ujian yang Dia berikan. Kalau sampai saat ini kita masih merasa sulit dan tidak bahagia dalam hidup, itu adalah pertanda bahwa kita masih jauh dari_Nya.
Keep Istiqomah di jalan Allah...!!!!!!!!!!
26 Oktober 2011
Rasa ngantuk masih terasa sekali di pelupuk mataku, ingin rasanya untuk tidak masuk kuliah, tapi karena hari ini pengumpulan tugas studi al-qur’an, dan tugas itu masih di tangan ku, jadi mau tidak mau harus tetap berangkat ke kampus, walaupun jam sudah menunjukan pukul 08.45 wib, dengan lari tergopoh-gopoh ku berusaha untuk naik kelantai tiga. Karena kami belajarnya di ruang tujuh, nah ruang tujuh itu terletak di lantai tiga. Sesampainya diatas, ku bertemu dengan dua orang sahabtku yang kelihatanya juga baru dari bawah. Langsung ku bertanya kepada mereka berdua, “ bapak udah masuk ukh?’ ujarku. Mereka pun menjawab, “ belum ukh”, alhamdulillah ucapku dalam hati. Berarti ku tidak telat hari ini. kemudian ku langsung menuju ruangan tempat kami belajar, disana ku temui teman-temanku rata-rata banyak yang masih membuat tugas studi al-qur’an ini. sambil hati terus bertanya-tanya, kenapa udah jam segini bapak kq belum datang ya? Eh, tidak tahunya hp ku langsung bergetar. Kulihat sms dari siapa yang masuk, ternyata dan ternyata itu sms dari dosen kami. Begini bunyi smsnya “ hari ini kita libur dulu ya!” Wah, dengan senag hati, ku sampaikan kepada teman-temanku bahwa hari ini kita tidak jadi masuk. Langsung deh disambut dengan gembira oleh teman-temanku. Setelah mendengar kabar tersebut, teman-teman langsung pada berhamburan meninggalkan kelas. Ada yang pergi kekantin, ada yang langsung pulang, ada yang masih dikampus aja, dll.
Karena hari ini cuma ada satu mata kuliah, jadi kuputuskan untuk langsung pulang kekost. Dalam fikiranku, sesampainya di kost aku mau tidur. Karena tadi malam waktu ku sudah tersita untuk mengerjakan tugas kelompok sendirian. Sesampainya dikost, ku langsung cuci tangan dan kaki, kemudian melepaskan jilbab yang ku kenakan tadi. Lalu aku pun beranjak untuk tidur. Setelah beberapa lamanya ku tertidur, aku pun dibangunkan oleh mbak ku untuk mendirikan sholat, beranjak lah aku dari kasur ku yang sempat membawaku bermimpi entah dimana. Usai sholat, ku diajak makan oleh mbak ku, aku pun nurut untuk makan, walupun sebenarnya mataku masih ngantuk sekali. Tapi karena perut juga terasa lapar, jadi mau g mau ya ku makan juga nasi ini. Selesai makan, ku raih laptop ku untuk mengerjakan tugas kualitaif ini. ku tuliskan di laptop ini semua kegiatanku hari ini. karena asiknya mengarang, tak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 15.20. Azan ashar berkumandang, lalu ku siap-siap untuk mendirikan sholat, usai sholat ku lanjutkan kembali tpengerjaan tugas ku ini hingga waktu menunjukan pukul 18.10. tidak terasa, waktu begitu cepat berputar, hingga aku harus menemui malam lagi. Seperti malam-malam sebelumnya, ku lakukan aktivitasku sampai aku tertidur.
Tetap tersenyumlah dalam menghadapi kehidupan ini. Sungguh Allah lebih Mengetahui apa yang kita butuhkan. JJJJJ


27 Oktober 2011
Lagi-lagi ku telat masuk kuliah Konstruksi alat ukur ini. entah kenapa semester ini ku sering kali telat masuk kelas. Apalagi jika masuknya jam 07.30, pasti selalu telat. Aku pun heran, kenapa ku selalu telat masuk ya? Padahal ku bangun selalu jam 05.00 wib, tapi kenapa masih telat juga ya?
Sesampainya di kampus, seperti biasa ku jalan sambil tergopoh-gopoh untuk berusaha naik ke lantai tiga. Dan seperti hari biasanya, setiap kali telat, ku pasti di ketawain sama ibu-ibu cs yang ada difakultas, “ Telat lagi tik?”.. dengan entengnya ku menjawab, “ hehehe, iya bu”. Langsung ku salami ibu-ibu cs itu, kemudian ku lanjutkan perjalananku menuju kelas belajar ku. Setelah sampai di depan pintu kelas, ku mengetuk pintu dan permisi sama dosenku untuk meminta izin masuk. Alhamdulillahnya dosen ku ini sangat baik sekali. Walaupun kita telat, tapi tetep masih di izinkan masuk juga. Semoga kebaikan bapak di terima Allah. Amiin..
Setelah ku duduk di bangku yang masih kosong, ku langsung mengambil pena dan binder ku untuk mengikuti perkuliahan hari ini. namun baru beberapa menit kemudian, ada sms masuk dari no baru. Yang inti isinya, ku di suruh mengambil buku di lab. Langsung ku balas, kira-kira bukunya bisa diambil sekarang? Sms ku pun dijawab, “bisa, langsung aja ke lab”. Oke, langung saja ku beri tahu temanku untuk menemaniku mengambil buku itu, alhamdulillah dia mau. Kami pun permisi untuk keluar, sesampainya di lab, saya bingung mau nemui siap? Langsung saja saya hubungi no yang sms saya tadi, ternyata yang angkat dari kejauhan sana ada suara salah satu dosen ku. Ternyat, itu dosen klinis ku yang sms ku tadi. Langsung kami dipersilahkan masuk keruangan beliau untuk mengambil buku tersebut. Setelah beberapa lama kami berdiskusi, kami pun pamit untuk masuk lagi ke kelas sambil membawa sekotak buku.
Sesampainya dikelas, kami kembali mengikuti perkuliahan Alat ukur tadi. Selang beberapa waktu, perkuliahan pun selesai juga. Namun, karena jam satu nya kami ada masuk lagi, jadi ku tidak pulang kekost, ku tetap di kampus bersama sahabatku epy. Di kampus kami makan nasi dan roti sama-sama. Usai makan kami pun langsung pergi wudhu untuk mendirikan sholat. Karena waktu sudah menunjukan pukul 13.00 wib, maka kami beranjak dari musholah menuju lantai tiga, untuk mengikuti perkuliahan lagi. Di sini kami belajar psikologi agama dua. Usai belajar, aku pun langsung pulang ke kost. Sampai di kost, ku langsung makan, kemudian sholat ashar. Kemudian pergi lagi ke rumah kakak tingkat untuk mengambil film buat acara keputrian besok pagi. Waktu pun sudah malam. Kemudian ku bersihkan badan ku, lalu ku dirikan sholat. Dan kembali mengerjakan tugas ini. Disamping mengerjakan ini, banyak sms dari temen-temen untuk menanyakan tugas buat besok. Yaudah, ku jawab sms mereka. Dan alhamdulillah tugas ku ini selesai juga.
“ Kita yang sekarang akan sama seperti kita yang lima tajun mendatang, kecuali untuk dua hal: orang – orang yang kita temui dan buku-buku yang kita baca”.